KPU dan DPR sepakat menentukan tanggal gelaran Pilkada Serentak 2018. Pilkada yang melibatkan 171 daerah itu akan digelar pada 27 Juni 2018. "Kami sampaikan kenapa coblosan 27 Juni karena tanggal 14-15 itu hari raya. Kemudian karena coblosan 27 Juni, jadwal kampanye salah satunya memasuki periode bulan puasa," ujar Ketua KPU Arief Budiman di DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (25/4/2017).Arief juga menjelaskan soal Pilkada 2018 yang digelar hari Rabu. Menurutnya, Rabu merupakan hari di mana partisipasi masyarakat untuk memilih tinggi. "Kenapa Rabu, kalau Senin ada yang nyambung liburnya, semangat menggunakan hak pilihnya menurun. Jumat terpotong. Paling memungkinkan Rabu. Setelah Pilkada 2015 juga banyak Rabu. Tingkat partisipasinya tinggi," ujarnya.
Selain tanggal gelaran pilkada, DPR juga menyepakati tahapan-tahapan pemilihan. "Persiapan, perencanaan program dan anggaran, penyusunan dan penandatanganan NPHD. Mulainya tak kita tentukan, tapi yang penting 27 Desember sudah selesai. Sosialisasi 1 tahun sebelum tanggal pencoblosan. 14 Juni 2018 mulai sosialisasi kepada masyarakat. Masa tenang 24-26 Juni," sebut Arief.
Anggota Komisi II yang rapat dengan KPU pun menyetujui tanggal dan tahapan Pilkada DKI. Namun dengan beberapa catatan. "Terkait dengan tahapan berikut tanggal-tanggalnya untuk Pilkada 2018, bisa kita setujui?" tanya pimpinan rapat sekaligus Wakil Ketua Komisi II Fandi Utomo. "Setuju," jawab anggota Komisi II di ruangan. "Kesimpulan RDP kali ini kita setujui 27 Juni sebagai tanggal pencoblosan dan penghitungan Pilkada 2018," tutup Fandi.
