Kamis, 20 Juli 2017

Hasil Survei Pilgub Jateng 2018 Ganjar Pranowo

Hasil Survei Pilgub Jateng 2018 Ganjar PranowoGubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menempati posisi calon gubernur paling unggul dalam hasil survei pemilihan gubernur dan wakil gubernur (pilgub) yang lebih dikenal sebagai Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) Jateng 2018. Survei itu dilakukan Populi Center, 15-23 Mei 2017 lalu. Menanggapi hasil survei Populi Center yang mengunggulkan dirinya pada pilkada atau Pilgub Jateng 2018 itu, Ganjar menganggap wajar jika incumbent atau petahana alias orang yang tengah mengemban kedudukan lebih familier dan populer ketimbang calon lainnya.

“Ya memang karena calonnya belum ada, jadi orang masih menebak-nebak saja dari nama-nama yang familier dan populer dan sudah pasti petahana menjadi tokoh paling populer ketika calon lain belum ditentukan,” kata Ganjar saat dihubungi Kantor Berita Antara melalui saluran telepon dari Kota Semarang, Kamis (15/6/2017). Ganjar mengungkapkan bahwa survei dengan hasil yang sama juga terjadi menjelang pelaksanaan Pilgub Jateng 2013 silam. “Sama saja saat 2013 lalu, incumbent pasti nomor satu, dan nama lain ya 1%, 2%, bahkan saya cuma 4% waktu itu. Kalau nanti sudah ada calon pasti ada perubahan hasil,” ujarnya.

Ganjar juga tidak terlalu gembira melihat capaian kepuasan publik terhadap dirinya karena menurutnya angka yang tercatat hingga 65% itu belum sesuai ekspektasinya. Mantan anggota DPR itu menganggap dirinya belum terlalu berhasil dan masih memerlukan peningkatan kinerja di sejumlah sektor. “Ya belum tinggi [skor kepuasan publik], masih perlu peningkatan untuk memenuhi ekspektasi publik,” katanya. Survei Populi Center juga mencantumkan beberapa sektor yang menjadi harapan publik kepada gubernur periode mendatang. Harapan paling tinggi berturut-turut adalah pengendalian harga bahan pokok, penurunan angka pengangguran dan kemiskinan, akses pendidikan dasar, akses kesehatan, serta sarana transportasi.

Menurut Ganjar, harapan-harapan tersebut sebenarnya adalah kebutuhan dasar warga negara dan tentu saja tidak semuanya bisa dipenuhi oleh seorang gubernur semata. Pasalnya, menurut Ganjar sektor-sektor tersebut terbagi berdasarkan wewenang, antara pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten dan kota. “Tentu saja ekspektasi masyarakat tinggi, mereka berpikir gubernur bisa menyelesaikan ini semua, padahal kita bicara otonomi daerah, di mana ada peran [pemerintah] kabupaten-kota dan peran pusat,” ujarnya. Oleh karena itu, menurut Ganjar, perlu koordinasi agar wewenang itu tidak saling melampaui.

Sebelumnya, Populi Center merilis hasil survei menjelang pilkada atau Pilgub Jateng 2018 dengan beberapa nama yang muncul ke permukaan. Ganjar Pranowo sebagai incumbent atau petahana dalam hasil survei itu berada di posisi pertama untuk tingkat elektabilitas, popularitas, maupun akseptabilitas. Tingkat elektabilitas Ganjar Pranowo sesuai hasil survei Populi Center mencapai 51,6%, jauh di atas nama-nama lainnya. Nama-nama lain yang muncul dalam hasil survei itu, seperti mantan Bupati Batang Yoyok Riyo Sudibyo hanya membukukan elektabilitas 4%, Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai Kebangkitan Bangsa Jateng Yusuf Khudori mencatatkan elektibilitas 2,9%, sedangkan Bupati Kudus Musthofa yang telah dideklarasikan kader PDIP Kudus untuk bertarung pada pilkada atau Pilgub Jateng 2018 hanya mampu mencatatkan popularitas 1,5%.

Dalam hasil survei Populi Center itu, Ganjar bahkan menyingkirkan ketenaran dua tokoh nasional yang sengaja turun gunung untuk berlaga pada pilkada atau Pilgub Jateng 2018 mendatang. Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said dalam hasil survei itu hanya memperoleh elektabilitas 0,5%, sedangkan mantan Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) Marwan Jafar hanya mampu mencatatkan angka 0,3%.