Bocoran hasil survei Jaringan Suara Indonesia (JSI) yang mengunggulkan Pasangan Amran Mahmud-Amran SE (PAMMASE), memang benar adanya. Itu setelah wartawan mengonfirmasi ke lembaga survei dan konsultan politik nasional ini mengenai kebenaran hasil survei di Pilkada Wajo. "Itu benar. JSI memang sudah melakukan survei di Wajo di bulan Februari. Faktanya, PAMMASE unggul dari Barakka," kata Supervisor Pemenangan JSI, Arif Saleh, saat dikonfirmasi, Selasa (20/3/2018).
Soal tingkat elektabilitas dua pasangan di Pilkada Wajo, Arif menyebut jika tren PAMMASE terus mengalami kenaikan. Bahkan, selisihnya makin menjauh. "PAMMASE sudah di angka 45,2%. Sedangkan Barakka, elektabilitasnya 25,2%. Sisanya, masih merahasiakan jawabannya, dan belum menentukan sikap," tambah Arif yang lembaganya dikenal "merajai" kemenangan di pilkada di Indonesia selama 9 tahun terakhir. JSI yang pernah mendapatkan rekor MURI sebagai lembaga paling presisi hasil hitung cepat (quick count) dengan selisih hanya 0,01 persen dari hasil KPU, mengurai jika PAMMASE berpotensi memenangkan pilkada.
Hasil Quick Count Hitung Cepat Pilkada Kabupaten Wajo 2018 Provinsi Sulsel :
1 Amran Mahmud-H Amran (Pammase)
2 dr Baso Rahmanuddin-KH Anwar Sadat (Barakka)
#Update Hasil Quick Count Hitung Cepat Pilkada Kabupaten Wajo 2018 Provinsi Sulsel masih menunggu pada waktunya.
Meski demikian, Arif mengingatkan kepada PAMMASE agar tidak terlena dengan pencapaian tersebut. Sebab temuan riset lembaganya, hanya berlaku saat pengambilan data. Bukan kesimpulan akhir dari Pilkada 27 Juni mendatang. Olehnya itu, dia menyarankan, agar baik PAMMASE maupun Barakka untuk terus bergerak melakukan sosialisasi. Pasalnya, tiga bulan jelang pencoblosan, semua kemungkinan masih bisa berubah. Apalagi, keunggulan PAMMASE belum berada di posisi aman. Sehingga jika terlena, atau over confidence, bukan tidak mungkin akan diungguli oleh rivalnya.
"Tidak ada jaminan survei ke depan akan bertahan seperti ini. Bisa stagnan, bisa menurun dan bisa meningkat. Apalagi ini masih ada waktu tiga bulan yang bisa dimanfaatkan semua kontestan beserta tim dan relawannya," tegas Arif yang lembaganya ikut memenangkan Andi Burhanuddin Unru-Andi Syahrir Kube di Pilkada Wajo 2013. Arif yang juga putera kelahiran Wajo mengurai, jika di sisa waktu yang ada, PAMMASE mampu menjaga dan meningkatkan lagi pergerakan sosialisasinya secara massif dan terukur, serta tepat sasaran, maka potensi kenaikan elektabilitas sangat terbuka. "Tetapi jika over confidence atau menganggap hasil survei per hari ini akan sama dengan hasil Juni mendatang, maka kemungkinan elektabilitas PAMMASE akan menurun. Jadi sekali lagi, semua kemungkinan masih bisa terjadi. PAMMASE yang unggul di hasil survei, tidak boleh terlena atau jumawa," pungkasnya.