Survei Jaringan Suara Indonesia (JSI) merilis hasil survei terhadap tingkat dukungan atau keterpilihan tiga pasang calon gubernur dan wakil gubernur Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra). Hasinya survei yang dilakukan menempatkan pasangan Ali Mazi- Lukman Abunawas (AMAN) unggul 48,9 persen. Survei terakhir ini dilakukan JSI pada bulan April 2018 lalu. Pasangan lain, Rusda Mahmud-Sjafei Kahar menduduki posisi kedua dengan presentase 21,6 persen dan Asrun-Hugua posisi ketiga 14,3 persen. Kemudian ada 9,1 persen yang belum memutuskan untuk memilih serta 6,1 persen tidak memberikan jawaban atau rahasia.
Wakil Direktur Eksekutif JSI Popon Lingga Genpi menjelaskan dibanding bulan Agustus 2017 lalu ketiga paslon AMAN berada pada angka 26,0 persen, Berkah 22,6 persen dan RM-SK 21,8 persen dan dua pasang lainnya Ridwan Bae dan Tina Nur Alam 19,6 persen. “Kita masukkan mereka karena situasi politik waktu itu yang belum jelas, jadi kita masukkan mereka,” ungkap Popon dalam acara konferensi pers, Jumat (27/4/2018) di Kendari.
Hasil Quick Count Pilgub Sultra - Pilkada Provinsi Sulawesi Tenggara 2018 :
1 Ali Mazi dan Lukman Abunawas
2 Asrun dan Hugua
3 Rusda Mahmud dan Sjafei Kahar.
#Update : Hasil Quick Count Pilgub Sultra - Pilkada Provinsi Sulawesi Tenggara 2018 masih menunggu update pada waktunya
Meski pemilihan masih akan berlangsung dua bulan lagi, Popon meyakini angka survei ini tidak akan mengalami perubahan yang cukup signifikan, kecuali terjadi beberapa hal yang menjadi bom politik. Diantaranya, misal terjadi tindak pidana hukum yang menimpa paslon AMAN dan RM-SK menjelang pemilihan 27 Juni mendatang. Akan tetapi hal ini agak sulit terjadi karena keempat orang ini bukanlah seorang pejabat publik yang bisa mengalami kasus OTT seperti paslon nomor urut dua.
Kemudian, terjadi kelengahan pada tim pemenangan AMAN sehingga memberikan peluang besar pada tim lawan Berkah dan RM-SK untuk melakukan manufer politik yang cukup besar dan mobilisasi masa yang berlangsung masif. “Saya pikir hal ini dapat memberikan pengaruh cukup besar terhadap angka elektabilitas survei JSI, meskipunk kita tidak dapat menentang kekuatan Tuhan,”tukasnya.
Kemudian, terjadinya penurunan drastis pada tingkat keterpilihan Asrun-Hugua dari 22,6 persen pada bulan Agustus 2017 menjadi 14,3 persen di bulan April 2018 salah satu penyebabnya adalah adanya kejadian kasus hukum yang menimpa Asrun terkait OTT dipenghujung Februari lalu. “Saya melihat suara Asrun-Hugua larinya ke AMAN sehingga tingkat keterpilihannya naik siginifikan dari 26 persen menjadi 48,9 persen,” jelas Popon.